Selasa, 21 Desember 2010

ibu


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia. Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah. Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa. Ibu adalah segalanya. Ibu adalah p enegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. Ib u adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang ke hilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui d an memberkatinya. Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari seba gai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meningg alkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburu ngan dan sesungaian. Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memeli hara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh ci nta dan kedamaian. Khalil Gibran


adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan. Pemberi harapan d i dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan. Dialah sumber cint a, belas kasihan, simpati dan pengampunan. Manusia yang kehilangan ibunya berert i kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti. Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang susuk ibu. Matahari adalah ibu dari plane t bumi yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya.

Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari me minta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai. Dan Bumi ini adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga me njadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijian. Ibu sebagai pembentuk dasa r dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta. Khalil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar