Selasa, 21 Desember 2010

bangsa kasihan


Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, memaka n roti dari gandum yang tidak dituainya dan meminum anggur yang tidak diperasnya Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan, dan menganggap pen indasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimp i-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangs a yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, t idak sesumbar kecuali di runtuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan. Kasihan bangsa yang negarawannya se rigala, falsafahnya karung nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. K asihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan trompet kehormatan namun me lepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi. Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan. Kasihan bangsa yang berpecah-belah, dan ma sing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa. Khalil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar