Selasa, 21 Desember 2010
nasihat jiwaku
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku. Jiwaku menasihati ku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang men cintai, tetapi juga orang yang dicintai. Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jari ng lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain; Tapi kini dia menjadi suat u lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan b ertambah secara kekal. Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantika n yang ada di sebalik bentuk dan warna. Jiwaku memintaku untuk menatap semua yan g buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya. Sesungguhnya sebelum jiwaku m eminta dan menasihatiku, Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap; tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya meliha t api yang membakar. Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yan g keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan. Sebelumnya aku hanya mendenga r teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia. Tapi sekarang aku be lajar mendengar keheningan, Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zama n. Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan.. Jiwaku berk ata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir, Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibir Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang ter kubur dalam abu. Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga; Tapi sekarang keri nduan menjadi cangkirku, Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagi anku. Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat; Dan jiwa ku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impika n. Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata .Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun, Dalam botol
minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hany a pada dupa yang tak dibakar, Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-keb un di dunia ini dan semua angin di angkasa raya. Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia kerana pujian Dan agar tidak disusahkan oleh ketakuta n kerana cacian. Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku; Tapi se karang aku belajar; Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim p anas Dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar tela njang di musim dingin. Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa ma lu. Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku Bahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa. Sebelumnya aku melihat manusi a ada dua, Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani, Dan seorang yang ku at yang kuikuti, maupun yang kulawan dalam pemberontakan. Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah yang sama darimana semua manusia diciptaka n. Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku. Bila mereka melanggar aku juga pelanggar, Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka. Bila mereka bangkit, aku jug a bangkit bersama mereka; Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mer eka. Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubaw a bukanlah cahayaku,
Bahawa laguku tidak diciptakan dalam diriku; Kerana meski aku berjalan dengan ca haya, aku bukanlah cahaya, Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas ole h dawai-dawaiku, Aku bukanlah pemain kecapi. Jiwaku menasihatiku dan mengingatka nku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini: "Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok." Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kuca pai; Tapi kini aku terdidik perkara ini : Bahawa dalam keseluruhan waktu masa ki ni yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat. Ji waku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku. Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu. Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita. Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku, Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah pe njaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini. Khalil Gibran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar