Selasa, 21 Desember 2010

nyanyian hujan


Aku ini percikan benang-benang perak yang dihamburkan dari syurg a oleh dewa-dewa. Alam raya kemudian meraupku, bagi menyirami ladang dan lembahn ya. Aku ini taburan mutiara, yang dipetik dari mahkota Raja Ishtar, oleh puteri Fajar, untuk menghiasi taman-taman mayapada. Pabila kuurai air mata, bukit-bukit tertawa; Pabila aku meniup rendah, bunga-bunga gembira, Dan bila aku menunduk, segalanya cerah-ceria. Ladang dan awan mega berkasih-mesra, Di antara mereka aku pembawa amanat setia, Yang satu kulepas dari dahaga, Yang lain kuubati dari luk a. Suara guruh mengkhabarkan kedatanganku Pelangi di langit menghantar pemergian ku, Bagai kehidupan duniawi, diriku, Dimulakan pada kaki kekuatan alam, Dan diak hiri di bawah sayap kematian. Aku muncul dari dalam jantung samudera, Melayang t inggi bersama pawana, Pabila kulihat ladang memerlukanku, Aku turun, kubelai mes ra bunga-bunga dan pepohonan Dalam berjuta cara.

Jemariku lembut bermain pada jendela-jendela kaca Dan berita yang kubawa membawa bahagia, Semua orang dapat mendengarnya, namun hanya yang peka, Dapat memahami maknanya. Panas udara melahirkan aku, Namun sebagai balasannya aku membunuhnya, Laksana wanita yang mengungguli jejaka, Dengan kekuatan yang dihisap daripadanya . Diriku helaan nafas samudera Gelak tertawa padang ladang, Dan cucuran air mata dari syurga. Maka, disertai cinta kasih dihela dari kedalaman laut kasih-sayang ; tertawa ria dari rona padang jiwa, air mata dari kenangan syurga abadi. (Dari 'Dam'ah Wa Ibtisamah' -Setitis Air Mata Seulas Senyuman) Khalil Gibran MASA MUDA DAN KEINDAHAN Keindahan menjadi milik usia muda, tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba ole h kebutaan yang menghilangkan kesedaran. Akankah hari itu datang, ketika orang-o rang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan? Sebab masi ng-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian. Akankah hari itu datang ketika a lam menjadi guru yang mengajar manusia, dan kemanusiaan menjadi buku bacaan seda ngkan kehidupan adalah sekolah sehari-hari? Hasrat masa muda akan kesenangan-ken ikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar t elah menyelak kegelapan hari. Banyak lelaki yang tenggelam dalam keasyikan hari- hari masa muda yang mati

dan beku; banyak perempuan yang menyesali dan mengutuk tahun-tahun tak berguna m ereka seperti raungan singa betina yang kehilangan anak; dan banyak para pemuda dan pemudi yang menggunakan hati mereka sekadar sebagai alat penggali kenangan p ahit masa depan, melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang tajam dan beracun kerana kehilangan kebahagiaan. Usia tua adalah permukaan kulit bumi; ia harus, melalui cahaya dan kebenaran, memberikan kehangatan bagi benih-benih mas a muda yang ada dibawahnya, melindungi dan memenuhi keperluan mereka hingga Nisa n datang dan menyempurnakan kehidupan masa muda yang sedang tumbuh dengan kebang kitan baru Kita berjalan terlalu lambat ke arah kebangkitan spiritual, dan perja lanan itu seluas angkasa tanpa batas, sebagai pemahaman keindahan kewujudan mela lui rasa kasih dan cinta kepada keindahan tersebut Khalil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar