Selasa, 21 Desember 2010

surat dari kekasih


Untukmu yang selalu Kucintai, Saat kau bangun di pagi hari, A ku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita, meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu walaupun hanya sepatah kata. Atau berter ima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu pada t adi malam, kemarin, atau waktu yang lalu.... Tetapi Aku melihat engkau begitu si buk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun kau menyedari Aku d i dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk... Di satu temp at, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakka n kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau berlari ke tel efon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu ke padaKu. Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engka u merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak sed ikitpun menyapaKu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat b eberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu dengan lembut sebelum menjamah mak anan yang kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya..... Ya, tidak mengapa, ma sih ada waktu yang tersisa dan Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu, m eskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang har us kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya engkau selalu ke sana dan menghab iskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya me nikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktuwaktu untukKu dilupakan. Kembali Ak u menanti dengan sabar saat engkau menikmati makananmu tetapi kembali engkau lup a menyebut namaKu

dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan. Saat tidur Kufikir kau me rasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau mel ompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak me ngapa kerana mungkin engkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukm u. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari. Aku bahkan ingin mengajar kan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba . Baiklah..... engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu... Tapi yang Ku tunggu ... ah tak juga kau menyapaKu. Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi kau masih tidak mempedulikan Aku. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa , tak ada pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU.... Apakah salahKu pad amu ...? Rezeki yang Kulimpahkan, kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan , makanan yang Kuhidangkan , Keselamatan yang Kukurniakan, kebahagiaan yang Kuan ugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu ??? Percayalah, Aku sel alu mengasihimu, dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memoho n perlindunganKu, bersujud menghadapKu ... Kembali kepadaKu. Yang selalu bersama mu setiap saat, Tuhanmu.... Khalil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar